Kisah
Cinta Makcomblang
Dalam keheningan malam,Niar terdian membisu, ia teringat akan kenangan dua
tahun lalu, saat ia masih terbius dalam kisah klasik masa remaja yang
indah. Entahlah apa yang terjadi, tia p kali ia melihat bintang, Niar seperti melihat
pancaran sinar mata seseorang yang berhasil memggodanya sehingga ia terjbak dalam kesalahan termanis. Yah!
Mencintaimu adalah kesalahan bagiku, Namun
mencintaimu adalah dosa terindah yang pernah kuperbuat, Katanya. Entah apa yang
ada dalam pikirannya, tiap kali ia melihat sinar mata orang itu, maka tiap kali
juga ia melihat fatamorgana surga yan sebenarnya adalah neraka. “Tidak ini
tidak boleh terjadi”,bisik malaikat dlaam hati yang mencoba menyadarkannya,
yang telah membuat keadaan seperti ini.
“Aku sendiri yang telah menjodohkanmu
dengan sahabatku, Hingga akhirnya misi itu berhasil, tiba-tiba kau datang
padaku dengan mengucap kata cinta yang berhasil membuatku melayang tinggi”
Gumamnya dalam hati. Hingga akhirnya Ia sadar dan teerjatuh kembali. Seharusnya
kata cinta itu bukan buatnya, seharusnya perkataan itu untuk sahabatnya, Lia.
“Lia lebih berhak, Pengorbanannya untukmu
lebih besar, bahkan mungkin dialah yang lebih bisa membuat harimu lebih
berwarna dengan kehanatan dan kelembutan yang dia miliki. Kenapa kau ucapkan
kata itu untukku?” Katanya pada Andy.
Niar
merasa tak pantas mendengar kata cinta itu dari Andy.“Niar, kenapa kau diam?Kau
tak suka denganku. Aku tahu kau selalu berusaha mendekatkanku dengan sahabatmu
itu, tapi, bukan dia yang aku mau”,tutur Andy penuh degan kelembutan.
“Kenapa,?”tanya Niar mencoba mencari tahu
alasannya. “Kenapa kau bilang? Bukannya dari dulu kita sudah saling mengenal.
Aku lebih mengenalmu daripada Lia dan aku lebih suka kepribadianmu daripada
sahabatmu itu. Sebelum kau mempertemukanku dengan Lia, aku sudah jatuh hati
padamu, hingga akhirnya kau mencoba untuk mendekatkanku dengan sahabatmu. Aku pikir
jika aku dekat dengannya, aku akan memiliki banyak kesempatan untuk melihat
senyummu bahkan membuatmu jatuh hati. Tapi sayng sekali, dugaanku ternyata
salah, tak sedikiptun kau menoleh padaku. Bahkan kau selalu berusaha membuat
waktu agar aku dan Lia bisa jalan berdua..” Kata Andy.
Mendengar kata-kata emosional dari Andy, Pria
yang berusaha Niar jodohkan dengan sahabatnya, Lia. Membuat Niar terdiam seribu bahasa. Tak sepatah katapun
bisa ia lontarkan untuk membalas pernyataan yang berhasil membuautnya kalah
telak.
“Kenapa kau lagi-lagi diam, ayo jawab
pertanyaanku. Kenapa kau hanya diam? Padahal kau tak pernah kalah dalam adu
argumen, kau paling jago kalau adu argumen. Tapi kenapa kali ini kau hanya
diam? Ah! Mungkin kau benar-benar tak pernah menganggapku, ya sudahlah kalau
begitu.” Kata Andy sambil berlalu pergi meninggalkan penyesalan dalam hati.
“Andai saja kau tahu perasaanku yang
sebenarnya. Andai saja kau ucapkan kata cinta itu dari dulu, sebelum Lia
memintaku untuk menjadi perantara agar bisa dekat denganmu. Aku tak mungkin
katakan yang sebenarnya” bisik Niar dalam hati.
“Pengorbanan Lia untukmu lebih besar
daripada aku, Bahkan cinta Lia untukmu juga lebih besar. Sementara aku, aku tak
pernah berbuat sedikitpun untuk menunjukan rasa sayang padamu. Lagipula, aku tak
mungkin menghancurkan perasan sahabatku sendiri. Aku yang telah membuat kalian
lebih dekat. Hingga sahabatku Lia jatuh amat dalam pada perasaan cinta dan
sayang unutukmu, Andy. Seandainya aku bisa katakan semua ini dihadapanmu.
Seandainya kau bisa mendengar langsung kenyataan ini. Kali ini, aku hanya bisa
mengatakan kenyataan ini di bawah derasnya hujan agar kau tak bisa mendengarnya.
Biarlah gemuruh petir dan derasnya hujan yang mendengarnya karena aku tak ingin melukai kalian.
Aku tahu kau pasti bahagia dengannya. Aku yakin Lia pasti bisa memberikan
kebahagiaan dan warna yang cerah dalam harimu. Aku yakin itu” Ucap Niar dalam derasnya
hujan. setelah itu, Niar pun berlalu bersama perasaan yang masih sulit untuk ia
pahami.
Hingga kini Andy tak pernah tahu perasaan
Niar yang dulu ada untuknya. Mungkin, hal indah yang pernah di rasakan Niar itu
tak akan mungkin mudah hilang dan pergi
dari ingatannya, dan hanya bisa ia simpan di memori hatinya sampai saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar