BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Telah kita ketahui bersama bahwa kesehatan adalah dambaan hidup setiap
orang, oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Karena hanya dengan
kondisi kesehatan tubuh dan jiwa yang baik maka semua fasilitas hidup dapat
kita nikmati. Seperti kata pepatah, ”kesehatan bukanlah segalanya tetapi tanpa
kesehatan segalanya tidaklah berarti”.
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka diperlukan pemeliharaan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya
penanggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Dengan
melalui Pendidikan kesehatan yang
memiliki pengertian sebagai proses membantu sesorang, dengan bertindak
secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan pribadinya
dan orang lain. “Pendidikan
kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang
untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan” (Larry). Untuk itu
kita harus menjaga kesehatan kita dengan baik agar terhindar dari berbagai
macam penyakit.
Setiap hari
manusia disibukkan dengan aktivitas-aktivitasnya, baik sekolah, bekerja dan lain-lain. Dengan aktivitas
tersebut manusia tentunya memerlukan tenaga untuk melakukan seluruh
kegiatannya. Sebagaimana kita tahu bahwa sumber tenaga adalah karbohidrat yang
dapat diperoleh dari makanan kita sehari-hari, seperti nasi, jagung, ubi, dan lain-lain. Dengan mencukupi
asupan karbohidrat, manusia akan mampu melakukan aktivitasnya dengan baik.
Sebaliknya jika aktivitas padat dan tidak diimbangi dengan asupan karbohidrat
yang cukup, maka manusia tersebut akan mengalami kelelahan atau bahkan jatuh
sakit.
Selain memenuhi
asupan karbohidrat, manusia juga membutuhkan istirahat. Istirahat diperlukan
untuk memulihkan tenaga. Istirahat, misalnya tidur yang sangat penting bagi manusia. Selain
dapat memulihkan tenaga, pakar kecantikan juga menemukan riset bahwa tidur yang
cukup dapat membuat wajah senantiasa terlihat segar dan memperlambat regenerasi
sel kulit sehingga tidak tampak kusam. Tidur juga penting untuk menajamkan
otak. Menurut jurnal Learning and Memory,
tidur dapat membantu otak melakukan kondolisasi dan mengatur informasi
sedemikian rupa sehingga informasi kembali ke dalam otak secara benar. Bahkan
menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam sehari akan
memilki hidup yang lebih panjang dibanding orang yang tidur dibawah 6,5 jam
sehari.
Itulah
sebagian kecil manfaat dari tidur. Sebagaimana kita tahu, bahwa setiap manusia
memerlukan sekitar 6-8 jam sehari. Namun kenyatannya, masih banyak orang yang
tidur dibawah delapan jam sehari dengan alasan bermacam-macam. Apalagi di zaman
sekarang, ada banyak faktor yang membuat manusia tidak mampu mencukupi waktu
tidurnya, seperti tuntutan kerja yang
mengharuskan pelakunya untuk bekerja hingga larut malam atau bahkan
hingga waktu subuh tiba. Ini biasanya dialami oleh public figure. Ada juga disebabkan karena kebiasaan. Seseorang yang
telah terbiasa tidur larut malam akan kesulitan
untuk tidur lebih awal dari biasanya.
Sebuah survei (tanpa tahun) dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society
menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam
memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang
dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat
kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam
dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%.
Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita)
dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat
kematian. Walaupun setelah mengontrol durasi
tidur dan insomnia, dengan penggunaan pil
tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.
Selain faktor
tuntutan kerja dan kebiasaan, ada juga disebabkan karena seseorang mengalami
kesulitan untuk tidur atau biasa disebut dengan Insomnia. Insomnia menyebabkan
penderitanya mengalami kesulitan tidur ataupun kalau tertidur juga tidak nyenyak. Orang yang mengalami
Insomnia memiliki lingkaran kehitaman di sekitar mata dan wajahnya terlihat
lesu.
Kurang tidur dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan.
Hal ini dapat menyebabkan depresi, gelisa, mempengaruhi berat badan atau kulit
yang tidak sehat dan dapat menghalangi pekerjaan Anda, kehidupan rumah Anda dan latihan rutin Anda. Sayangnya karena
sifat kehidupan modern yang sibuk banyak
orang pernah menderita insomnia dan banyak orang yag menganggap sebagai masalah
kesehatan yang serius. Sebaliknya mereka yang menganggap insomnia sebagai fakta
kehidupan yang baru datang dengan menjadi dewasa.
Namun ini adalah pemikiran yang salah. Tidur yang
cukup dapat memiliki dampak positif yang luar biasa pada hidup seseorang.
Bahkan tidur merupakan bagian penting dari formula kesehatan yang baik yang
mengarah pada kebahagian dan kesejahteraan. Tanpa tidur, Anda tidak akan pernah
sehat secara fisik dan mental.
Jika penyakit
insomnia dibiarkan terus menerus tanpa ada penanganan, si penderita akan lebih
mudah terserang penyakit karena kekebalan tubuh berkurang. Sebagaimana kita ketahui bahwa tidur juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Disamping itu daya konsentrasi dan fisik akan menurun, karena kurangnya waktu
istirahat. Jika daya konsentrasi dan fisik menurun maka berakibat pada
pekerjaan si penderita tersebut.
Biasanya
orang-orang menyarankan pada penderita insomnia agar rajin berolahraga serta
tidur yang cukup untuk mengurangi gejala insomnia. Namun terkadang cara
tersebut kurang efektif dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk dirasakan
manfaatnya. Sehingga tak jarang penderita insomnia memilih untuk berkonsultasi
dan membeli obat dari dokter agar gejalanya dapat berkurang atau bahkan hilang.
Untuk berkonsultasi ke dokter tentu memerlukan biaya dan jika menkonsumsi obat
secara terus menerus akan menyebabkan ketergantungan.
Ada berbagai macam obat untuk insomnia dan banyak
orang menggunakan kombinasi dari berbagai macam obat tersebut. Yang paling
penting adalah memiliki pola makan yang sehat dan melakukan banyak latihan.
Jika Anda dapat mencapai itu semua, yang dibarengi beberapa kombinasi obat dan
jenis-jenis terapi yang harus dilakukan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang
Anda inginkan.
Tetapi banyak orang yang tidak nyaman dengan resep
obat tidur. Mereka merasa karena resep obat tidur terbuat dari bahan kimia yang
diproduksi dari laboratorium-aneh dan sering kali memiliki efek samping yang
mengejutkan. Itulah sebabnya mengapa obat herbal kadang-kadang solusi yang
terbaik khususnya bagi orang-orang yang insomnia moderat atau sporadis.
Maka dari itu penulis mengangkat tema ini
untuk memberi solusi kepada penderita insomnia, bagaimana cara mengurangi atau
bahkan menghilangkan gejala insomnia tanpa mengonsumsi obat-obatan kimia, yaitu
dengan mengganti
obat-obatan kimia tersebut dengan
selada (Lactuca Sativa).
Selada (Lactuca Sativa)
baik dikonsumsi bagi penderita insomnia karena selain lebih alami dan aman,
selada (Lactuca Sativa)
juga mengandung zat-zat untuk mengobati gejala insomnia.
B. Rumusan
Masalah
Berpedoman dari judul dan
latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam karya tulis
ini adalah bagaimana
cara pemanfaatan daun selada
(Lactuca Sativa) untuk mengobati penyakit Insomnia?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan karya tulis ilmiah
ini yaitu untuk mengetahui cara pemanfaatan selada (Lactuca Sativa) untuk mengobati penyakit Insomnia.
D.
Manfaat Penulisan
Penulisan karya ilmiah remaja ini memiliki beberapa
manfaat di antaranya:
1.
Dinas Kesehatan dapat menjadikan selada (Lactuca Sativa) obat terbaru dalam ilmu kesehatan.
2. Bagi penderita insomnia diharapkan dapat memanfaatkan
selada (lactuca sativa) sebagai solusi alternatif untuk
mengurangi pemakaian obat-obatan kimia.
3.
Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi
masyarakat sebagai
informasi tentang pemanfaatan selada
(Lactuca Sativa) sebagai obat insomnia.
4.
Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat
menjadi bahan perbandingan bagi penulis – penulis
selanjutnya terutama mengenai pemanfaatan selada (Lactuca Sativa) sabagai obat insomnia.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Selada (Lactuca
Sativa)
1. Pengertian
Selada (Lactuca Sativa)
Tanpa kita sadari, tanaman yang
biasa kita temui ternyata memiliki berbagai macam manfaat, misalnya selada (Lactuca Sativa).
Selada (Lactuca Sativa) adalah
tumbuhan sayur yang biasa ditanam didaerah beriklim sedang maupun daerah
tropika. Selama ini selada
(Lactuca Sativa)
nyaris lebih banyak menjadi penghias makanan, padahal kaya akan zat gizi dan sangat baik bagi
kesehatan.
2. Klasifikasi
Ilmiah
Selada (Lactuca
Sativa)
Berikut ini klasifikasi
selada (Lactuca Sativa) (sumber: http://www.wikipedia.org)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Mognoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : asterales
Famili : asteraceae
Genus : lactuca
Spesies : L. Sativa
Pada zaman
Belanda dulu kita sudah mengenal istilah selada dari salade Perancis.
Anak zaman sekarang mengenalnya sebagai letus dari Lettuce Inggris.
Keduanya sama, Lactuca Sativa,
sejenis tanaman dari keluarga bunga matahari Compositae. Carolus Linnaeus dari
Swedia menyebutnya Lactuca karena
sari tanaman itu keputih-putihan seperti lactis (air susu). Linnaeus melempar
istilah sativa di atas kepala-kepala selada karena tanaman itu sudah lama
dibudidayakan umat manusia. Sama lamanya dengan padi kita (Oryza Sativa) yang dibudidayakan orang Hindu, kacang kapri (Pisum Sativum) orang Siam, dan lobak (Raphanus Sativus) orang Cina.
Orang Persia (nenek moyang orang
Iran sekarang) sudah sejak tahun 550 SM membudidayakan selada (Lactuca Sativa), dan memperkenalkannya
ke Eropa pada zaman Alexander Agung menyerbu Persia. Orang Perancis menyebutnya
Laitue, tetapi karena daun tanaman itu dimakan dengan salare
(garam), masakannya disebut salada. Pada tahun 1560, laitue untuk
membuat salada ini diperkenalkan orang Perancis ke Inggris. Dari sana
dibawa ke berbagai penjuru dunia sebagai Lettuce dan salad.
Pada zaman kemudian tidak hanya
garam yang dibubuhkan, melainkan mayonnaise (campuran kuning telur yang dikocok
dalam minyak zaitun sampai menjadi saus yang agak kental, lalu diberi sari
jeruk supaya enak). Tetapi namanya masih tetap ketinggalan zaman: salade,
seolah-olah cuma dibumbui salare. Sampai sekarang nama itu belum
direformasi.
Kalau bumbunya berkembang dari garam
menjadi mayonnaise, tanamannya sendiri berkembang dari selada kuno yang daunnya
tebal hijau, menjadi letus yang daunnya lebih tipis, dan bermacam-macam
warnanya. Di antaranya malah ada yang keriting.
Orang Belanda zaman voor de
oorlog memakai selada (Lactuca
Sativa) sebagai campuran sla yang mayonesnya diberi sla olie
(minyak kacang) karena minyak zaitun tidak ada di Indonesia. Tetapi kita di
Jakarta memakai daun selada sebagai gado-gado saja berbumbu pecel, yang diberi
minyak jambu monyet.
Belakangan masakan selada sudah
tidak seperti dulu lagi yang hanya berupa selada (Lactuca Sativa), iris-irisan buncis dan wortel ditambah kol, tetapi
sudah ditambah berbagai macam bahan lain. Bahkan tanpa selada (Lactuca Sativa) pun kini juga diminta
disebut ‘selada’, kalau bumbunya berbau mayones dan Thousand Island.
Dulu, selada dipakai sebagai pembuka
santapan, atau pelengkap bistik (nama modernnya steik). Tetapi
belakangan, selada (Lactuca Sativa)
naik tingkat menjadi makanan utama kalau ditambahkan karbohidrat (kentang
rebus, pasta, nasi risoto italia, atau nasi kuning indonesia) dan protein
hewani (daging ayam, sapi, ikan, atau udang). Yang bertahan sebagai pembuka
hanya selada buah, seperti Tropical Paradise Salad, berisi mentimun jepang,
kacang cina, mangga probolinggo, nanas palembang, atau apel malang.
Varietas selada itu sendiri kini
juga bertambah banyak sampai kita kagum. Tetapi supaya mudah dikenal, lazimnya
mereka dikelompokkan menjadi tiga. Salah satu head lettuce yang terkenal
sebagai Iceberg pernah merajai pasar-pasar swalayan kita sebagai selada modern
yang terjangkau oleh masyarakat metropolis Pulau Jawa. Daunnya yang hijau muda
keputih-putihan membentuk kepala kompak seperti kubis sampai dikira kubis. Di
Inggris Amerika ia disebut cabbage lettuce, karena bentuknya seperti
blasteran antara selada dan kubis.
Selada
(Lactuca Sativa) jika dilihat
sepintas bentuknya seperti lobak yang berdaun kembang. Selada (Lactuca
Sativa) merupakan tanaman paling populer di antara tanaman
salad lainnya. Pada tahun 1952, nilai komersial tanaman selada sebagai sayuran
di Amerika Serikat, hanya dapat dilampaui oleh kentang dan tomat. Tanaman ini
diperkirakan telah mulai dijadikan usaha sejak 2.500 tahun lalu.
Tanaman selada (Lactuca
Sativa) diduga berasal dari Asia Barat. Berawal dari
kawasan Asia Barat dan Amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbagai negara.
Daerah penyebaran selada (Lactuca Sativa) antara
lain Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Afrika Tengah, Afrika Barat, dan
Filipina.
Selada (Lactuca
Sativa) biasanya
digunakan pada makanan Salad. Tetapi dari disisi lain daun selada
juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Selada (Lactuca Sativa)
biasa
dimanfaatkan sebagai obat dalam penyakit insomnia.
Berikut ini gambar selada (Lactuca Sativa)
Gambar 1. daun selada (Lactuca Sativa)
Selada (Lactuca Sativa), satu-satunya jenis lactuca yang
didomestikasi, merupakan
tumbuhan asli lembah dari bagian timur Laut Tengah. Produksi selada dunia
diperkirakan sekitar 3 juta ton, yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan.
Dalam perkembangan selanjutnya,
pembudidayaan selada meluas ke negara-negara yang beriklim sedang maupun panas.
Beberapa negara telah mengembangkan dan menciptakan varietas unggulan, seperti
di Jepang, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Belanda.
Di Indonesia, selada (Lactuca Sativa) belum berkembang pesat sebagai sayuran komersial.
Daerah yang banyak ditanami selada (Lactuca
Sativa) masih terbatas pada pusat-pusat produsen sayuran seperti
Cipanas (Cianjur) dan Lembang (Bandung).
Selada (Lactuca
Sativa) termasuk famili Asteraceae dan
genus Lactuca. Yang termasuk dalam
famili ini adalah selada daun. Selama ini banyak orang salah kaprah dan
menganggap selada daun sama dengan selada air, padahal selada air berasal dari
famili yang berbeda.
Selada daun memiliki daun berwarna hijau
segar, tepinya bergerigi atau berombak, dan lebih enak dimakan mentah. Varietas
selada daun yang ditanam di Indonesia umumnya berasal dari luar negeri.
Bukit lukisan pada pemakaman Mesir kuno
menunjukkan bahwa selada (Lactuca Sativa) yang
tidak membentuk “kepala” telah ditanam sejak 4500 SM. Awalnya, tanaman ini
mungkin digunakan sebagai obat dan untuk minyak-bijinya yang dapat dimakan.
Beberapa ras lokal selada
(Lactuca Sativa),
diketahui digunakan untuk diambil minyak dan bijinya.
Tipe
selada liar memiliki daun dan batang yang berduri, tidak membentuk kepala dan
daunnya berasa pahit , serta mengandung banyak getah. Pemuliaan tanaman ini mungkin
ditekankan untuk memperoleh tanaman yang tidak berduri, lambat berbunga,
berbiji besar dan tidak menyebar, tidak bergetah, dan tidak pahit. Aspek lain meliputi tunas liar
lebih sedikit, daun lebar dan besar, dan membentuk kepala. Selada yang membentuk kepala adalah
tanaman yang dibudidayakan agak lebih kini, yang pertama kali dinamakan sebagai
“selada kubis” pada tahun 1543.
3.
Jenis-jenis
Selada (Lactuca Sativa)
Berikut ini macam-macam selada (Lactuca Sativa)
Ada tiga
kelompok budidaya selada :
1.
Capitata,
selada kepala renyah (Crisphead, Iceberg)
dan kepala mentega (Butterhead)
a) Selada Kepala Renyah
Setelah
perkembangan riset
awal, selada (Lactuca Sativa)
selanjutnya mulai tumbuh bertumpang
tindih,
dan memerangkap daun yang baru terbentuk. Terus berkembangnya daun yang
terperangkap meningkat kepadatan kepala; kepala biasanya berbentuk hampir
bulat. Kepala dapat menjadi sangat keras, dan dengan makin besar, kepala ini
dapat pecah. Daun selada (Lactuca Sativa) yang
terlalu matang menjadi berasa pahit. Daun-daun bagian dalam yang terlipat ketat
menjadi kasar (Rugose), getas dan
renyah. Daun terluar biasanya berwarna hijau tua, makin
kedalam warnanya makin muda.
Ketika
dipanen, tanaman dilapangan biasanya berbobot antara 700 dan 1000 gram. Selada (Lactuca Sativa) produksi rumah kaca
umumnya jauh lebih kecil daya simpan dan keterangkutan yang baik adalah sifat
penting yang dimiliki selada kepala renyah.
b) Selada
Kepala
Mentega
Kultivar kepala
mentega, kadang-kadang disebut selada kubis, lebih
banyak ditanam. Kultivar
ini lebih disukai konsumen karena aroma dan daunnya yang lembut. Tanaman
kultivar ini lebih kecil, agak lebih gepeng dan menghasilkan
kepala yang kurang padat ketimbang tipe kepala renyah. Daunnya lebar, berlipat
dan lembut, dengan tekstur berminyak lunak. Ada dua tipe utama utama kultivar
ini yang diproduksi, tipe hari-netral dengan kepala agak dan tipe hari-pendek,
dan umumnya ditanam dalam naungan pelindung. Kedua tipe ini mudah tergoras
sehingga karakteristik keterangkutan dan daya simpannya tidak baik. Kultiver tipe batavia
memiliki sifat pertengahan antara tanaman kepala renyah dan kepala mentega.
Kultivar ini ditanam baik dilapangan maupun dalam bangunan pelindung.
2.
Longifolia, selada
cos (Romaine)
Kultiver
cos juga disebut Romaine, memiliki
daun memanjang, kasar, dan bertekstur renyah, dengan tulang daun tengah lebar
dan jelas. Daun panjangnya agak sempit cenderung tumbuh tegak dan secara
longgar bertumpang tindih datu sama lain, serta tidak membentuk kepala. Sifat
pascapanenya sama dengan tipe kepala renyah.
3.
Crispa, selada
daun longgar
Kultivar daun
longgar sangat beragam ukuran, sembir, warna, dan tekstur daunnya. Setiap
kultivar memiliki daun yang berkembang dan kelompok proset yang ketat. Sebagian memiliki daun lembut dan renyah,
sebagian berdaun halus, sementara yang lainnya diantara keduanya. Penanganan
pascapanen selada jenis ini harus lebih hati-hati karena kelembutan daunnya,
umur simpannya agak pendek, walaupun lebih baik daripada tipe kepala mentega,
bahkan dengan pendinginan dan penanganan yang baik sekalipun.
Berikut ini gambar selada :
Gambar 2. selada daun longgar.
B.
Insomnia
1. Pengertian Insomnia
Mungkin kita
sering mendengar istilah Insomnia atau biasa disebut dengan penyakit sulit
tidur. Tetapi kita tidak mengetahui apa arti dari
insomnia itu sendiri. Sebelum kita mengetahui arti dari insomnia
sebaiknya kita mengetahui pengertian tidur yaitu merupakan suatu kondisi
istirahat alami yang dilakukan oleh manusia dan hewan-hewan semasa hidupnya
yang sangat penting bagi kesehatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) “Insomnia
adalah keadaan tidak dapat tidur Karena gangguan jiwa”. Sedangakan Pengertian Insomnia secara umum adalah gejala
kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk
tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk tidur. Dan pengertian lainnya adalah gangguan tidur yang memiliki gejala lesu
sepanjang hari karena kekurangan waktu tidur, umumnya penderita insomnia ini
akan sulit tidur jika terbangun di malam hari. Sehingga penulis menyimpulkan
bahwa insomnia merupakan keadaan sulit untuk tidur yang diakibat oleh beberapa
faktor didalam kehidupan.
Kegunaan
atau fungsi tidur yang cukup diantaranya sebagai berikut:
1.
Regenerasi
sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2.
Memperlancar
produksi hormon pertumbuhan tubuh.
3.
Mengistirahatkan
tubuh yang letih akibat aktifitas seharian.
4.
Meningkatkan
kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
5.
Menambah
konsentrasi dan kemanpuan fisik.
Fase /
tahapan tidur seseorang, antara lain sebagai berikut:
1.
Awal
2.
Non
rapid eyes movement (non-rem)
3.
Rapud
Eyes Movement (rem)
4.
Dream
sleep
2.
Jenis-jenis
Gangguan Tidur
Berikut ini
jenis- jenis gangguan tidur atau insomnia, yaitu:
1.
insomnia
transient yang bersifat sementara.
2.
Insomnia
jangka pendek yang dapat berlangsung selama beberapa minggu.
3.
Insomnia
kronis yang dapat diderita selama lebih dari tiga minggu.
Menurut Nation
Institute of Health (1995)
Insomnia atau gangguan sulit tidur dibagi menjadi tiga yaitu, insomnia sementara (intermittent)
terjadi bila gejala muncul dalam beberapa malam saja. Insomnia jangka pendek (transient) bila gejala muncul secara mendadak tidak sampai berhari-hari, kemudian insomnia kronis (chronic) gejala susah tidur yang parah dan biasanya disebabkan oleh adanya ganguan kejiwaan. penyebab insomnia intermittent dan transient antara lain stres, kebisingan, udara yang terlalu dingin atau terlalu panas, tidur tidak ditempat biasanya, berubahnya jadwal tidur, dan efek samping dari obat obatan. Sedangkan insomnia yang kronik disebabkan oleh beberapa faktor terutama secara fisik dan mental disorder.
terjadi bila gejala muncul dalam beberapa malam saja. Insomnia jangka pendek (transient) bila gejala muncul secara mendadak tidak sampai berhari-hari, kemudian insomnia kronis (chronic) gejala susah tidur yang parah dan biasanya disebabkan oleh adanya ganguan kejiwaan. penyebab insomnia intermittent dan transient antara lain stres, kebisingan, udara yang terlalu dingin atau terlalu panas, tidur tidak ditempat biasanya, berubahnya jadwal tidur, dan efek samping dari obat obatan. Sedangkan insomnia yang kronik disebabkan oleh beberapa faktor terutama secara fisik dan mental disorder.
3. Penyebab Penyakit Insomnia
Insomnia
sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan
psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah
satu terapi
psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi
kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki
kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.
Berikut ini terdapat gambar orang yang berpotensi
mengalami komplikasi pada insomnia.
Gambar 3. Potensi komplikasi pada insomnia (sumber: complications_of_insomnia/Wikipedia.org)
Banyak penderita
insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang
lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedative (obat penenang) memiliki
potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa
mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi
merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan
emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. Sulit tidur sering
terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut, dan seringkali timbul
bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi
atau ketakutan. Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya
tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur
cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih
pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak
terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir
bahwa mereka tidak cukup tidur.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering
ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi
terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali. Kadang mereka
tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini
hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi. Orang yang pola
tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur
bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Secara lebih rinci
soresso (tanpa tahun) berbagai penyebab munculnya ganguan tidur terbagi menjadi enam yaitu:
a. Fram
akologis, pemakaiaan obat-obatan.
b. Medis
, misalnya sakit kepala, kesulitan bernafas.
c. Genetik,
memiliki darah keturunan dari penderita insomnia yang parah.
d. Konsumsi
tembakau atau alkohol.
e. Psikiatris,
misalnya ganguan emosi, kecemasan, shcizoprenia, somatoform.
f. Ganguan
psikologis, setelah
mengalami pengalaman tromatis, ditinggal orang yang dicintai dan frustasi
kesulitan mencoba untuk tidur.
Penyebab insomnia menurut naturalmedication.com yaitu penyebab paling umum dari tidur adalah karena
ketegangan mental yang disebabkan oleh kecemasan, kekhawatiran, menahan amarah,
dan marah bahkan karena kepahitan. Perasaan tertindas terhadap kebencian,
kemarahan dan kepahitan juga dapat menyebabkan insomnia. Makan terlalu banyak
seperti makan berlebihan pada wakttu malam, minum teh atau kopi dan bahkan
merokok yang berlebihan, dan kelaparan
saat tidur adalah penyebab lainnya.
Selain itu seringkali mengkhawatirkan tentang waktu tidur yang sudah cukup
sehingga membuat orang terjaga.
Selain itu penyebab penyakit insomnia pada
manusia yang lainnya adalah sebagai berikut:
1.
Faktor fisik seperti karena
sedang sakit pilek, asma, sinus, dan lain-lain.
2.
Faktor lingkungan yaitu seperti
adanya aroma tidak sedap, polusi suara yang bising, asap, lingkungan sosial
yang sedang tidak aman.
3.
Faktor gaya hidup tidak sehat
seperti akibat rokok, minuman keras, obat kuat, dan lain-lain.
4.
Faktor psikologis yaitu stress
yang terus-menerus.
5.
Faktor prikiatris akibat rasa
depresi yang dialami oleh seseorang.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
a. Jet
lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
b. Bekerja
pada malam hari.
c. Sering
berubah-ubah jam kerja.
d. Penggunaan
alkohol yang berlebihan.
e. Efek
samping obat (kadang-kadang).
f. Kerusakan
pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Al).
Makanan yang harus dihindari menurut
naturalmedication.com antara lain:
1. Kopi
1. Kopi
2. Teh
3. Makanan pedas
4. Cola Cola
5. Coklat
6. Obat perangsang
7. Alkohol
8. Aditif
9. Pengawet
10. Makanan non-organik yang mengandung pestisida
11. Makanan
kaleng
12. Gula dan makanan tinggi gula dan karbohidrat halus. Yang dapat
meningkatkan
kadar gula darah dan dapat menyebabkan ledakan energi yang
mengganggu
tidur.
13. Makanan yang mungkin menyebabkan gas, mulas, atau
gangguan pencernaan,
seperti
makanan berlemak atau pedas, makanan yang beraroma bawang putih,
buncis,
ketimun, dan kacang tanah.
14. Makanan
seperti daging yang tinggi protein dapat menghambat tidur dengan
menghalangi
sintesis serotonin, membuat kita merasa lebih waspada.
15. Monosodium glutamat (MSG), yang sering ditemukan dalam makanan Cina
15. Monosodium glutamat (MSG), yang sering ditemukan dalam makanan Cina
yang menyebabkan
reaksi stimulan pada beberapa orang.
16. Hindari rokok dan tembakau. Meskipun merokok mungkin tampaknya
16. Hindari rokok dan tembakau. Meskipun merokok mungkin tampaknya
memiliki
efek menenangkan, nikotin sebenarnya neurostimulant dan dapat
menyebabkan
masalah tidur.
4.
Gejala Insomnia
Gejala dari penyakit insomnia yaitu
penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari
dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Dan gejala yang paling sering terjadi
adalah kesulitan untuk mengatur jam tidur.
Berikut ini gejala umum dari
insomnia diantaranya:
a.
Sulit tidur.
b.
Setelah bangun tidur pada malam
hari akan kesulitan untuk tidur kembali.
c.
Bangun terlalu pagi-pagi.
d.
Mengalami kelemahan pada saat
bangun tidur
e.
Lelah sepanjang hari.
f.
Kehilangan konsentrasi
g.
Kelelahan
h.
Suasana hati sering bervariasi
i.
Kesulitan berfokus pada
pekerjaan
j.
Nyeri otot
BAB III
METODE PENULISAN
A. Teknik Pengumpulan Data
Data
yang disajikan dalam karya tulis ilmiah ini berdasarkan metode Kajian Pustaka.
Data pada metode ini diperoleh dari literatur atau bahan bacaan berupa
buku-buku, majalah, internet, sesuai dengan objek yang akan dikaji.
B. Objek
Tulisan
Adapun objek
penulisan karya tulis ilmiah ini adalah selada (Lactuca Sativa)
sebagai obat insomnia.
C. Jenis
Tulisan
Pada penulisan
karya tulis ilmiah ini, jenis penulisan yang digunakan adalah study
kepustakaan. Yakni mengumpulkan data dari berbagai macam jenis bacaan atau
literatur sehingga dapat menggambarkan tentang pemanfaatan selada (Lactuca
Sativa) sebagai obat insomnia.
D. Prosedur
Penulisan
Data dan informasi yang diperoleh penulis kumpulkan,
kemudian data tersebut direduksi, dan mengambil semua data yang berhubungan
dengan objek yang akan dikaji, lalu data tersebut diolah dan dianalisis.
Terakhir disajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemanfaatan Selada (Lactuca Sativa) sebagai Obat
Insomnia
1.
Zat
yang Terkandung dari Selada (lactuca
sativa)
Selada (Lactuca Sativa) bermanfaat
dalam pengobatan insomnia karena mengandung
zat yang merangsang tidur, yang disebut ‘lectucarium'. Zat ini merupakan jenis alkoloid, dan komponen
utamanya adalah lactucerin, lactucin, dan lactucicacid. Didalam zat tersebut
ada efek penghilang rasa sakit kepala pada daun selada, dan apabila dikomsumsi
dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan kantuk. Jus dari
tanaman ini telah disamakan dengan kegunaan obat penenang dari opium yang tidak disertai kegembiraan yang menyertainya. Sehingga untuk mengatasi penyakit insomnia tersebut
maka pemanfaatan daun selada (Lactuca
Sativa) sangat dibutuhkan. Selain
itu dengan mengonsumsi daun selada (Lactuca
Sativa) adapun langkah-langkah yang harus diikuti untuk mengatasi insomnia
atau penyakit sulit tidur, yaitu sebagai berikut:
Berikut ini kandungan yang
bermanfaat dari daun selada (Lactuca
Sativa) :
1. Mineral
2. Vitamin
3. Antioksidan
4. Potassium
5. Zat Besi
6. Folat
7. Karoten
8. Vitamin C
9. Vitamin E
1. Mineral
2. Vitamin
3. Antioksidan
4. Potassium
5. Zat Besi
6. Folat
7. Karoten
8. Vitamin C
9. Vitamin E
Berikut ini gambar selada (Lactuca Sativa):
Gambar 4. Daun Selada (Lactuca Sativa) (foto: energyfanatics.com)
Daun selada mengandung bioflavonoid, mirip vitamin C,
yaitu mempertahankan fisik agar tetap awet muda. Selain itu, bioflavonoid
berfungsi membantu mempertahankan kekuatan pembuluh darah agar tidak mudah
pecah.
Selada (Lactuca Sativa)
kaya akan kandungan vitamin A, C, E, betakaroten, seng, asam folat, magnesium,
kalsium, zat besi, mangan, fosfor, dan natrium. Namun, dalam beberapa kasus,
selada air dapat mengganggu orang yang mempunyai masalah pencernaan berat atau
tukak lambung.
Seperti jenis
sayur-sayuran lainnya, selada juga mengandung komponen gizi yang cukup baik,
terutama vitamin A dan vitamin K. Kandungan gizi tiap jenis selada (Lactuca Sativa)
berbeda-beda. Kandungan vitamin A paling banyak terdapat pada selada yang
berwarna merah.
Sementara kandungan
vitamin C tertinggi terdapat pada selada jenis Roman Lettuce. Kombinasi vitamin C dan betakaroten pada selada
sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung karena dapat mencegah oksidasi
kolesterol.
Selada (Lactuca Sativa)
juga kaya akan vitamin K, paling banyak
terdapat pada selada berdaun merah. Selain membantu proses pembekuan darah,
vitamin K berpotensi mencegah penyakit serius seperti penyakit jantung dan
stroke karena efeknya mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh faktor-faktor
seperti timbunan plak kalsium.
Manfaat selada (Lactuca Sativa) bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut :
1. Membantu meringankan insomnia (sulit tidur) karena ketegangan
syaraf.
2. Membantu menurunkan resiko gangguan jantung dan terjadinya
stroke.
3. Mengurangi resiko terjadinya kanker.
4. Mengurangi resiko terkena katarak.
5. Membantu mengurangi resiko spina bifida (salah satu jenis
gangguan kelainan pada tulang belakang).
6. Membantu kerja pencernaan dan kesehatan organ hati.
7. Mengurangi gangguan anemia.
2. Cara Memilih Selada (Lactuca
Sativa)
Tips
memiliki selada
(Lactuca Sativa) yang baik :
1.
Pilihlah selada (Lactuca Sativa) yang masih berwarna
hijau dan segar, dan dalam penanganannya, sebaiknya daun selada (Lactuca Sativa) jangan sampai tersobek
agar kandungan didalamnya tidak cepat menguap keluar / hilang.
2.
Sebelum dimakan, cucilah selada
dengan air bersih yang mengalir agar bakteri dan residu pestisida yang masih
menempel ikut terbuang bersamaan dengan aliran air.
Tidak
ada dalam kamus persayuran bahwa selada harus direbus dan dimakan matang,
supaya tidak membuat sakit perut. Lezatnya justru kalau ia dimakan segar dalam
keadaan mentah. Jika hendak mengonsumsi sayuran mentah seperti selada, sebaiknya
cuci berulang kali hingga bersih. Air yang dipakai untuk mencuci harus bebas
dari mikroba patogen atau mikroba penyebab kebusukan makanan. Selain itu,
pencucian juga dapat dilakukan dengan desinfektan seperti klorin.
Menurut Codex
Alimentarius Comission (2000), konsentrasi klorin yang aman digunakan untuk
desinfeksi berkisar antara 50-200 ppm (mg/kg), dengan waktu kontak 1-2 menit.
Di Amerika Serikat, maksimum 200 ppm klorin yang diizinkan untuk sanitasi buah
dan sayuran. Bila digunakan untuk pencucian buah dan sayuran segar, batas
maksimum penggunaan klorin adalah 5 ppm. Setelah dicuci dengan klorin, sayuran
harus dicuci dengan air bersih kembali.
Selain itu, proses
pemblansiran juga dapat menjadi pilihan. Blansir adalah suatu cara perlakuan panas
pada bahan dengan cara pencelupan ke dalam air panas atau pemberian uap panas
pada suhu sekitar 82-93°C. Waktu blansir bervariasi antara 1-11 menit.
Selain itu, bagian-bagian selada yang tidak dinginkan, seperti akar
maupun daun yang sudah mulai membusuk, sebaiknya dibuang.
Selada (Lactuca Sativa) baik dikonsumsi secara langsung yaitu dengan cara mencucinya terlebih dahulu sebelum dimakan. Selain itu cara memakan mentah
daun selada dapat pula disajikan sebagai salad atau lalapan bersama tambahan
sayuran lain.
Benih
selada juga berguna dalam insomnia yaitu dengan cara
merebus satu sendok makan biji selada (Lactuca Sativa) dengan
setengah liter air, setelah itu tunggu beberapa saat sampai airnya tersisa
hingga sepertiga dari setengah liter air tadi, lalu air rebusan tadi disaring
dan diminum selagi hangat.
3.
Cara
penyimpanan selada (Lactuca
Sativa)
Sebelum diolah atau dikonsumsi, selada (Lactuca Sativa) sebaiknya disimpan di
dalam lemari pendingin. Sebelum disimpan, selada (Lactuca Sativa) harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah
pertumbuhan mikroba. Lebih baik lagi jika selada dibungkus dengan plastik untuk
mencegah kontaminasi.
Penyimpanan selada (Lactuca Sativa) sebaiknya tidak terlalu dekat dengan buah-buahan
yang dapat memproduksi etilen seperti apel, pisang, dan buah pir, agar tidak
mudah busuk. Lama penyimpanan selada tergantung jenisnya. Selada Roman Lettuce dapat bertahan selama 5-7
hari, sedangkan selada Butterhead hanya
2-3 hari.
Untuk menghindari bahaya yang tidak
diinginkan, sayuran segar seperti selada (Lactuca
Sativa) sebaiknya tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah, terutama bila
disajikan untuk anak-anak atau orang tua. Proses pemasakan juga dapat membunuh
mikroba yang bersifat patogen.
Penyajian usai pemasakan juga tidak boleh luput
dari perhatian. Sebaiknya makanan yang telah melalui proses pemasakan langsung
dikonsumsi. Sebagian besar kasus food borne disease (penyakit yang berasal dari
makanan) di Indonesia diakibatkan oleh penanganan sesudah pemasakan yang tidak
sempurna, seperti penyimpanan yang terlalu lama.
Cara Menanam Selada (Lactuca Sativa) yang Aman
Cara menanam dan menyiapkan hasil
panen selada (Lactuca Sativa) yang
aman, dan tidak membuat sakit
perut.
a)
Selada
gunung
Karena asalnya dari daerah subtropik
yang sejuk udaranya, selada yang ditanam di daerah tropik yang panas seperti
Indonesia terpaksa dicarikan tempat penanaman yang sejuk juga. Misalnya di
Lembang, lereng selatan Gunung Tangkuban Perahu. Atau Desa Cidahu di lereng
selatan Gunung Salak setinggi 1.000 m di atas permukaan laut. Di tempat yang
udaranya masih segar, bebas polusi udara itu, Head Lettuce seperti Green
Mignonette dan Red Lola Rosa, bisa tumbuh leluasa (dan bagus) karena menerima
sinar matahari penuh, tetapi tidak panas.
Selada ditanam perusahaan Incredible
Edibles Farm pimpinan Bill Anderson (seorang koki kepala di Javana Spa,
Cicurug), di atas bedengan selebar 80 cm. Bedengan dipasangi kerangka bambu
untuk mengerudungkan lembaran plastik sebagai pelindung. Sebab, setiap sore
sampai fajar esok harinya, tanaman perlu dikerudungi agar tidak terkena hujan
sore-sore. Daun selada sangat peka terhadap air, dan mudah busuk karena air
biasanya membawa benih bakteri dan cendawan.
Perusahaan itu tidak menyiram
seladanya dengan air, tetapi membasahi tanahnya saja, agar selada memperoleh
air melalui akarnya. Bedengan dilengkapi selang plastik besar yang memanjang di
bagian tengahnya, untuk menyalurkan air pembasah tanah. Melalui selang kecil
dan tabung Emitter (penyebar) yang ditancapkan di dekat tiap-tiap
tanaman, air dirembeskan secara merata di seluruh bedengan. Seladanya jadi
bebas percikan air.
Karena konsumen menghendak selada yang
bebas racun serangga, penanaman dilakukan secara organik. Tanaman tidak
disemprot dengan insektisida, dan tidak diberi pupuk kimia anorganik, tetapi
pupuk kandang dan air dari kolam kompos.
Bertanam selada yang umurnya pendek
ini (1,5 bulan sudah bisa dipanen), membuat karyawan perusahaan sibuk sekali.
Selesai dikerahkan untuk menangani hasil panen, segera mereka mulai dikerahkan
untuk membibitkan selada baru, dan menyiapkan bedengan bagi acara penanaman
berikutnya.
Bedengan yang sudah siap ditanami,
tetapi belum ditancapi bibit, dikerudungi lembaran plastik rapat sekali,
sehingga suhu panas yang tersekap di bawahnya memanggang tanah. Dengan begitu,
benih bakteri, cendawan, dan serangga tanah yang terbawa pupuk kandang jadi
mati konyol semua.
Karena selada tidak boleh terkena
air sama sekali, maka setelah dipotong pada pangkal batangnya, ia cepat-cepat
dibersihkan dari bagian-bagiannya yang kotor, rusak, atau cacat (terutama daun
bagian bawah), lalu dibungkus plastic wrap. Semuanya dikemas dalam dus
karton, yang kemudian diawetkan dengan pendinginan dalam ruang pendingin
bersuhu 4oC. Dalam suhu sedingin itu, sisa benih kuman yang masih
nebeng tertumpas semua. Namun, daun seladanya tidak mati beku. Barulah ia bisa
diangkut ke kota konsumen dengan truk berpendingin. Selada yang tidak diawetkan
dengan pendinginan tidak akan tahan lama disimpan dalam lemari es.
b)
Selada
pabrik
Kebetulan jenis selada adalah
tanaman segala musim. Di samping varietas musim semi dan panas, juga ada yang
bisa tumbuh di musim gugur dan dingin. Dengan menanam varietas yang sesuai
dengan musim, selada di Inggris dan Amerika bisa ditemukan sepanjang tahun.
Tetapi masalahnya, ada konsumen berselera tinggi yang tidak mau menyantap
selada musim dingin di musim dingin. Maunya selada musim semi, walaupun
musimnya sudah dingin. Ini memang masalah orang di daerah empat musim, dan kita
di Indonesia tidak ada urusan. Tetapi kita terbelalak juga, ketika pada tahun
1986 Toyo Engineering Corporation dari Jepang menanam selada musim semi pada
musim dingin. Menanamnya dalam ‘pabrik’ sayuran di Kota Kushiro, Hokkaido
(pulau Jepang paling utara).
Disebut pabrik karena tempatnya
bukan ladang pertanian di udara terbuka, tetapi gedung beratap yang tertutup
seperti pabrik. Udara di dalamnya diatur agar tetap hangat, meskipun udara di
luar sudah dingin membeku. Selada ditanam secara hidroponik, tanpa tanah, dalam
bak berisi larutan zat makanan. Sinar matahari untuk fotosintesis diganti
dengan cahaya lampu. Sedangkan CO2, kelembapan udara, suhu, dan larutan zat
makanan diatur kadarnya dengan komputer agar semuanya cukup dan nyaman.
Untuk menciptakan angin, dipasang
sejumlah kipas yang embusannya cukup kuat untuk membuat daun selada bergoyang.
Ini perlu karena daun selada yang bergoyang selama tumbuhnya terasa lebih gurih
(setelah dipanen), daripada yang diam dalam ruangan pengap.
Penjelasan ilmiah (bagaimana duduknya perkara) belum
ada, tetapi faktanya di pabrik selada ada.
Dengan adanya pabrik selada itu,
penduduk Hokkaido tidak perlu mendatangkan selada lagi dari pulau lain di
selatan, pada musim salju yang sulit angkutan darat dan lautnya.
c)
Selada
aeroponik
Pada tahun 1995, selada Singapura naik
pangkat menjadi selada aeroponik. Ditanamnya tidak di ladang atau dalam
‘pabik’, tetapi di udara. Ini bukan olok-olok, tetapi memang tanaman dibiarkan
menggantung (akarnya) di udara. Bibitnya ditancapkan di lubang tanam pada papan
styrofoam, lalu papan ini ditutupkan di atas bak dari plastik fiberglass yang
kosong melompong. Akar tanaman yang tumbuh di bagian bawah styrofoam
menggantung di udara dalam ruangan bak ini.
Sebelumnya, bibit selada
dikecambahkan dulu di persemaian berupa lempengan sepon dakron yang sudah
terbagi-bagi menjadi potongan kecil. Ukurannya pas dengan lubang tanam pada
papan styrofoam. Ketika bibit sudah menjadi kecambah berdaun empat, ia
dipindah-tancapkan bersama potongan seponnya dalam lubang tanam styrofoam.
Akar selada yang bergelantungan di
udara di bawah styrofoam itu disemprot langsung dengan larutan zat makanan dari
pipa di dasar bak, melalui alat penyemprot halus, sampai yang keluar berupa
kabut. Ada sakelar berhubungan dengan timer, yang membuka keran
penyemprot setiap dua menit sekali. Setiap kali sesudah lewat lima detik, keran
menutup semprotan secara otomatis.
Perusahaan Aero Green membangun
instalasi aeroponik semacam itu di seberang Sungai Buloh Nature Park, Kranji,
Singapura. Amazing Farm membangun instalasi serupa di Lembang, pada 1999.
Deretan bak plastik fiberglass dibangun di bawah atap rumah plastik, yang
dindingnya berupa kain kasa nyamuk nilon. Hama serangga dari luar tidak mungkin
masuk ke kebun aeroponik, sehingga tanaman tidak perlu disemprot racun
serangga.
Karena zat makanan yang diberikan
diramu dengan kadar optimal, selada tumbuh pesat. Dalam satu bulan saja sudah
bongsor dan dapat dipanen. Panennya unik sekali. Di atas ‘ladang’ styrofoam
dipasang mesin pemotong listrik yang dapat memangkas selada dengan rapi sekali
tepat di pangkal batangnya. Pekerja yang tangannya sudah dicuci bersih,
kemudian tinggal mengumpulkan selada yang sudah bergelimpangan di atas papan
styrofoam itu.
Selada yang dihasilkan jelas bersih,
bebas racun, dan bebas kuman penyakit, sehingga menenteramkan hati para
penggemarnya, walaupun dimakan mentah. Tidak dicuci juga tidak masalah karena
ditanggung tidak akan membuat sakit perut.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Simpulan
Cara pemanfaatan selada (Lactuca Sativa)
sebagai obat insomnia yaitu selada (Lactuca
Sativa) mengandung zat yang dapat merangsang tidur yang disebut Lactucarium. Selain itu selada (Lactuca Sativa) dapat dikonsumsi dengan
baik secara langsung (dalam keadaan mentah) maupun setelah diolah. Cara memilih
salada yang baik yaitu pilihlah selada
(Lactuca Sativa) yang masih berwarna
hijau dan segar, dan dalam penanganannya, sebaiknya selada (Lactuca Sativa) jangan sampai tersobek agar kandungan didalamnya
tidak cepat menguap keluar / hilang. Sebelum dimakan, cucilah daun selada
dengan air bersih yang mengalir agar bakteri dan residu pestisida yang masih
menempel ikut terbuang bersamaan dengan aliran air.
B. Saran
1.
Diharapkan
agar pemerintah khususnya Dinas Kesehatan agar menyiapkan dana untuk
pembudidayaan dan pelestariaan tanaman selada (Lactuca Sativa).
2.
Diharapkan
kepada masyarakat agar gemar membudidayakan dan mengonsumsi selada (Lactuca Sativa) demi pencegahan penyakit
insomnia.
3.
Kepada
semua pihak diharapkan memahami manfaat selada (Lactuca Sativa) sebagai obat berbagai macam penyakit terutama
penyakit insomnia.
4.
Terjadinya
penyakit insomnia yang banyak terjadi pada masyarakat dewasa ini, terutama
karena dampak tuntutan kerja. Oleh sebab itu, hendaknya kita
lebih memperhatikan waktu
istirahat terutama tidur yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2001. Kamus
Besar Bahasa Indonesia, ed. 3 – cet. 1. Jakarta: Balai Pustaka.
Soeseno, Slamet. 2000. Daun Selada tidak Dicuci. Jakarta: Majalah Intisari.
Wardani,
Rinna. 2008. Sehat dengan Bahan Alami. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soek-Cheon, Kim.
2006. 3 Menit Belajar Pengetahuan Umum. Jakarta:
PT Bhuana Ilmu Populer.
Diana. 2010. Tanaman
Herbal untuk Insomnia. Online. (http://www.mediacanela.com). Diakses 30 Agustus 2010. 10.30 WITA.
http://www.energyfanastics.com
http://www.suaramedia.com
http://Yahooanswer/manfaat-daun-selada.co.id